Gimana filosofi pesawat terbang bisa digunakan di kehidupan nyata?

Pesawat terbang itu salah satu obsesi di hidup saya.

Tipenya ada: pesawat tempur (F16, F35…), pesawat komersil (A350, B787…), pesawat kecil (Cessna 172…), drone, dll.

Semuanya punya mesin yang jadi sumber penggerak dan membuat terbang tinggi di udara.

Gimana caranya pesawat dengan berat ratusan ton bisa terbang? Hampir 3000x lipat berat badan saya!

Konsepnya ada 4: ‘gaya angkat’, ‘gaya dorong’, ‘berat’, dan ‘gaya hambat’.

Berat membuat pesawat tetap di darat. Saat mesinnya nyala, gaya dorong membuat pesawat maju dan menghasilkan gaya angkat. Gaya dorong diimbangi dengan gaya hambat karena pesawat dihadang oleh partikel udara yang kasat mata. Ibaratnya kalau naik motor, semakin cepat motornya, semakin berat juga angin yang menabrak badan.

Keempat gaya ini akan menemukan keseimbangan, namanya equilibrium.

Buat pesawat, kondisi equilibrium dinamakan cruise. Ini kondisi yang paling efisien bahan bakar, stabil, dan aman.

Aplikasinya dalam hidup?

• ‘gaya angkat’ = Kesuksesan (karir, bisnis, keluarga…)
• ‘berat’ = Tanggung jawab (nafkah keluarga, tanggung jawab sosial…)
• ‘gaya dorong’ = Usaha (belajar, kerja, jualan, networking…)
• ‘gaya hambat’ = Distraksi (netflix, social media, games…)

Kita semua punya tanggung jawab terhadap diri sendiri. Semakin keras kamu berusaha, semakin tinggi kesuksesan yang akan kamu raih. Namun, perlu diingat bahwa resiko distraksi juga semakin besar.

Pada saat saya lulus kuliah, saya mendapat gaji sebesar 5 juta untuk menopang kehidupan saya. Setelah bekerja selama dua tahun, saya mendapat promosi dan gaji yang lebih besar, 10 juta. Tapi karena punya lebih banyak uang, saya akhirnya beli konsol game dan berlangganan layanan streaming, yang menjadi distraksi. Setelah menikah, tanggung jawab dan kebutuhan menjadi lebih banyak. Otomatis saya harus mengimbanginya dengan usaha lebih keras supaya tidak ‘jatuh’ ke tanah.

Siklus ini akan terus berulang, sesekali kamu akan mengalami angin nakal (turbulence) yang membuat hidup kamu naik turun.

Kondisi ini cepat membuat kita bosan. Hidup tidak seperti saat ‘take-off’ di mana semuanya menarik dan banyak hal baru bisa dilihat.

Tapi, di kondisi inilah kita merasakan keseimbangan dalam hidup. Equilibrium. Efisien, stabil, aman.

Kapan selesainya?

Sampai akhirnya pesawat landing… sukses mulai meredup, tanggung jawab balik hanya ke diri sendiri, usaha tidak sepenting saat muda, dan distraksi pun tidak terlihat menarik.

Di situlah pada akhirnya kita tutup usia.

Selayaknya pesawat, penting bagi kita menemukan keseimbangan dalam hidup.

✓ Kerja keras itu penting, tapi jangan lupa istirahat.
✓ Sukses itu penting, tapi jangan lupa melihat ke bawah dan bersyukur.
✓ Yakin itu penting, tapi jangan lupa berpasrah diri.

 

Sumber: https://www.linkedin.com/in/rivaldy/